Langsung ke konten utama

Mahasiswa Bebas Narkoba Untuk Mendukung Generasi UTOPIA UNUSA.

Mengapa Indonesia selama ini darurat narkoba?karena kondisi geografis yang terbuka dan mengakibatkan narkoba mudah masuk sehingga dapat menyebar di wilayah wilayah Indonesia, peredaran gelap narkoba yang bukan hanya menyasar pada orang dewasa dan remaja melainkan juga kepada anak anak.


Angka prevalensi meningkat dari 1,80% pada tahun 2019 menjadi 1,95%, karena jenis narkoba yang pertama kali dikonsumsi ialah ganja.


narkoba tergolong menjadi 3 golongan, antara lain: Golongan 1: yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan IPTEK dan mengakibatkan ketergantungan seperti contoh ganja, kokain, opium, katinon, dll. Golongan 2: digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan dan terapi atau untuk tujuan pengembangan IPTEK dan berpotensi tinggi yang menyebabkan ketergantungan. Golongan 3: memiliki daya ketergantungan rendah, tetapi bermanfaat atau berkhasiat juga untuk pengobatan dan penelitian.


tahap-tahap penggunaan narkotika antara lain:

1. Kompromi

2. Coba coba

3. Toleransi

4. Kebiasaan

5. Ketergantungan

6. Introksifikasi

7. Meninggal dunia


Permasalahan terkini ialah mentalitas generasi muda yang melemah, menggunakan narkoba sebagai sesuatu yang modern, di kemas dalam berbagai bentuk seperti suplemen, makanan ringan, obat obatan, dll. obat obatan legal yg diracik dan berbagai macam obat obatan.


Narkoba pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Faktor lingkungan, Faktor psikologis, Faktor genetik, dan Faktor rasa ingin tahu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

prof.DRS.kacung marijan M.a, ph.D (wakil rektor unusa).

 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya menyiapkan generasi rahmatan lil'alamin. Arah perkembangan unusa saat ini menjadi universitas berdaya saing regional menuju excellent entrepreneurship university. maksud dari kampus merdeka adalah pilihan yang fleksibel kepada mahasiswa untuk menggali kompetensinya sesuai dengan minat masing masing. unusa masuk ke pertukaran pelajar, magang, riset. untuk sekarang pendidikan tidak hanya sekedar duduk nyaman istirahat di kampus maka unusa mengajarkan mahasiswa nya untuk kuliah logika dan berfikiran positif untuk mahasiswa. tugas akhir ada beberapa pilihan yaitu salah satu utama nya adalah skripsi. skripsi di mungkin ada nya kolaborasi untuk membuat skripsi bersama sama karena kemampuan memecahkan masalah bersama dan berpikir kritis salah satu bagian penting untuk ini. yang di butuhkan kedepannya adalah talent. karena indonesia membutuh kan talent termasuk kemampuan pengembangan. di unusa sudah ada lembaga sertifikasi profesi berdiri sejak 2019, d

sosialisasi learning management system untuk kesiapan pendidikan berbasis digital unisa

Sosialisasi Learning Management System Untuk Kesiapan Pendidikan Berbasis Digital UNUSA  September 05, 2023   Sosialisasi Learning Management System Untuk Kesiapan Pendidikan Berbasis Digital UNUSA Sosialisasi Learning Management System Untuk Kesiapan Pendidikan Berbasis Digital UNUSA LMS (Learning management System) adalah perangkat lunak atau aplikasi yang dirancang untuk membuat, mendiskusikan dan mengatur penyampaian materi pembelajaran  •Fungsi LMS Dapat membantu pengajar atau dosen untuk merencanakan dan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran,  Mengelola aktivitas perkuliahan mahasiswa, mengelola nilai, merekapitulasi presensi kehadiran, berdiskusi ataupun melakukan evaluasi pembelajarann •Keuntungan belajar dengan memanfaatkan LMS 1.waktu belajar lebih efisien karena pembelajaran online dapat di akses dimana saja dan kapan saja 2.memudahkan aktivitas kuliah seperti Quiz, tugas, upload materi, diskusi interaktif 3.mempermudah dosen untuk mengumpulkan dan menganalisis data

Kolaborasi Dosen UNUSA, ITS, dan Unej, pantau status kesehatan Ibu dan Anak secara digital

Kolaborasi Dosen Unusa, ITS dan Unej, Pantau Status Kesehatan Ibu dan Anak Secara Digital Lamongan  – Digitalisasi sudah menyentuh ke berbagai sektor dan bidang. Dalam hal kesehatan, digitalisasi sudah harus diterapkan hingga ke tingkat puskesmas bahkan posyandu. Karena itu, para dosen dari beberapa kampus berkolaborasi untuk melakukan digitalisasi buku KIA (Kartu Ibu dan Anak). Tujuannya agar pemantauan status kesehatan ibu dan anak bisa lebih optimal. Ada enam dosen dari tiga universitas dengan status klaster perguruan tinggi yang berbeda. yakni Rizki Amalia dari Prodi S1 Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan dan Endang Sulistiyani dari Prodi Sistem Informasi, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Tekhnologi Digital,  Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Juga ada Retno Aulia Vinarti dari Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Adistha Eka Noveyani dari Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keseha